MEDIATOR: Medengar, Memahami & Menggali Solusi Para Pihak

--------------------------------------------------

Bulan Juli 2023 seorang kawan di Solo mengirimkan saya tautan berisi informasi pelatihan mediator yang akan dilaksanakan di Lombok-NTB. Tanpa pikir panjang saya langsung mengecek tautan tersebut dan membaca lebih dalam terkait dengan persyaratan, alur mendaftar, tahapan wawancara hingga pemberitahuan kelulusan.

DOC: PUSAD PARAMADINA
Beberapa waktu berlalu saya bepikir belum mendapat kesempatan megikuti program ini karena tidak ada informasi apapun yang masuk baik dari e-mail, WhatApp dan sosial media lainnya. Sekitar tanggal 20 Juli saya masih menunggu dengan tidak sabar, sampai akhirnya saya tidak lagi memikirkan aplikasi tersebut. Setelah beberapa hari berlalu pemberitahuan via WhatApp masuk terkait dengan informasi wawancara.

Posisi di Jogjakarta waktu itu. Sempat ragu karena urusan di Jogja masih belum selesai, entah mengapa di dalam hati berkemauan kuat untuk mengikuti program ini. Wawancara via Zoom saya lakukan dengan penuh rasa percaya diri dan motivasi tinggi tentunya karena salah satu kunci penting memenangkan program adalah percaya diri (confidence). Percaya diri akan memudahkan kita menyampaikan motivasi kita secara lebih runut, jelas (clear) dan tepat.

Alhamdulillah lolos dan acara berlangsung selama hampir seminggu 7-11 Agustus 2023 di Hotel Prime Park Udayana, Mataram. Saya mulai mempersiapkan diri untuk pelatihan ini mulai membaca menyicil materi tentang mediasi walaupun sebelumnya saya pernah mendapatkan materi tersebut dari The Habibi Center Indonesia sekitar beberapa tahun lalu. Rasa penasaran muncul melihat perbedaan metode pelatihan yang akan diberikan oleh PUSAD (Pusat Studi Agama dan Demokrasi) Yayasan Wakaf Paramadina yang kali ini tandem dengan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) sebagai funding.

DOC: PUSAD PARAMADINA

Untuk memudahkan komunikasi pihak panitia membuatkan kami grup WA dan surprisingly saya mendapatkan banyak teman-teman lama. Puji syukur kami bisa reuni kecil-kecilan setelah membaca nama masing-masing. Salah satu manfaat reuni kami bisa bertukar kabar, bertukar pikiran hingga bertukar cerita tentang project yang masing-masing sedang dikerjakan.

DOC: TIM PANITIA
DOC: PESERTA PROGAM

Senin pagi kami opening Fellowship Pelatihan Mediasi bagi Aktor Lintas Agama dan Masyarakat Sipil Nusa Tenggara Barat resmi di buka dan seminggu ke depan para peserta dan coaches akan mengupas lebih dalam tentang dunia mediasi itu sendiri dari sisi teoritis hingga simulasi kasus per kasus. 

Sesi Coaching

Sesi pertama pelatihan ini kami diberikan sesi pengantar tentang mediasi dan beberapa tiga lembar kertas yang bertuliskan tahapan dalam mediasi. Para coach mengatakan bahwa copyan ini akan membantu peserta melakukan simulasi kasus yang akan dilakukan dengan kelompok masing-masing. Dengan seksama saya mulai membaca tahapan demi tahapan dalam proses mediasi.


Ada sekitar 12 poin tertulis mulai dari sambutan, apresiasi mediator kepada para pihak, konfirmasi batasan waktu, urutan kejadian, perkenalan mediator dan para pihak, otoritas para pihak, menjelaskan pengertian mediasi (apa, siapa dan bagaimana), peran para pihak, tahapan mediasi, kode etik mediator, tat tertib komitmen, pertanyaan (jika ada yang kurang jelas).

Dua belas poin di atas terlihat padat dan ringkas namun saat dijalani simulasi ini terasa sulit. Menghadapi tantangan skill sebagai seorang mediator memang bukan hal biasa, cukup sulit. Kemampuan menangkap emosi para pihak, kesabaran mendengarkan, kemampuan analisis masalah hingga mencoba berbagai tricks untuk meluluh lantahkan ego para pihak yang sedang berkonflik.

Akhir dari proses Fellowship ini kami diberikan dana untuk melakukan sosialisi program mediasi yang sudah kami dapatkan selama traning. Tentunya sesuai dengan tempat mengabdi masing-masing. Jantung dari program ini pada sesi akhir kami diberikan kesempatan mengikuti ujian sertifikasi mediator PUSAD Paramadina Jakarta untuk mendapat license agar bisa turun langsung ke lapangan untuk menangani kasus.

Setelah proses panjang selam tiga bulan Alhamdulillah beberapa peserta lulus ujian. Semoga ilmu yang kami dapat bisa bermanfaat dan bisa berguna di ranah personal maupun professional. Biaya ujian sertfikasi mediator mencapai angka 10 juta rupiah dan puji syukur kami mendapatkannya gratis lengkap bersama trainingnya. Terima kasih saya ucapkan kepada PUSAD Paramadina Jakarta dan Persekutuan Gereja Indonesia telah menyelenggarakan program ini di NTB. 
Semoga Bermanfaat! 

Post a Comment

0 Comments