Membaca Sorgum sebagai Peluang Bisnis

Sejak lama sorgum menjadi bahan perbincangan sebagai solusi menghadapi krisis pangan dunia. Krisis pangan kemudian menjadi salah satu isu yang saat ini menjadi concern dunia, tidak terkecuali kita di Indonesia. Tantangan dunia pertanian semakin menakutkan karena perubahan cuaca ekstrim seperti banjir, kemarau panjang, suhu ekstrim, hama dan penyakit.

Doc: Facebook Yant Sorgum

Menurunnya produktivitas pertanian kemudian menjadi persoalan yang cukup serius terhadap penyediaan pangan global. Tidak usah jauh-jauh Indonesia sampai hari ini masih impor beras dari negara tetangga. Hari ini beras padi sudah menembus harga 14,000 rupiah/ kilo. Ketergantungan terhadap beras padi memang masih tinggi padahal sejak lama nenek moyang kita menunjukkan bahwa beras bukan satu-satunya bahan pangan utama masih ada alternatif lain seperti jagung, kedelai, singkong, kentang dan tentu saja sorgum.

-------

Doc: facebook Yant Sorgum

Apa yang membuat kita begitu tergantung dengan beras? Sampai hari ini saya masih penasaran mengapa kita di Lombok masih percaya bahwa sebelum masuk nasi ke perut kita dianggap belum benar-benar makan walaupun sebenarnya makanan lain terkadang sudah masuk duluan. Anyway, apapun alasannya sudah saatnya kita menyadari bahwa selain beras padi banyak alternatif pangan lain yang bisa menjadi pilihan termasuk sorgum.

Doc: Gatra (tanaman sorgum)

Di Nusa Tenggara Barat sorgum memang belum banyak terdengar gaungnya karena masih dipakai sebagai pakan ternak dan sebagian besar petani di Lombok belum tertarik untuk menanam dan mengembangkannya. Sorgum merupakan rumput-rumputan serealia yang masih serumpun dengan padi dan jagung. Berasal dari Afrika, tanaman ini terkenal bisa bertahan dalam cuaca  ekstrim dan tidak terlalu banyak membutuhkan air. Sorgum sering disebut sebut bisa ditanam pada lahan yang tidak produktif (Unproductive land).

Seminggu yang lalu saya berkesempatan mewawancarai salah satu perempuan inspiratif NTB yang berhasil mengembangkan bisnis sorgum di Lombok. Di bawah binaan PT. Astra Internasional, Tbk Nur Rahmi Yanti yang biasa di sapa Yant Sorgum berhasil mengembangkan sorgum menjadi berbagai macam olahan produk seperti Kue Kering, Roll, Cookies, Keciput Sorgum, Edible Spoon dan mangkok, hebatnya Yant Sorgum berhasil menembus kerasnya dinding pasar Ekspor seperti Malaysia, Singapura dan Turki.


Doc: facebook Yant Sorgum

Doc: Yant Sorgum

Berawal mengikuti salah satu pameran benih di Lombok Ibu Yanti melihat display sorgum untuk pertama kalinya. Nenek moyang di Lombok menyebut sorgum dalam bahasa Sasak itu beras Buleleng karena memiliki latar belakang ilmu pertanian di tahun 2017 ia mencoba untuk menemukan sesuatu yang baru sebagai bahan produksi dan dengan biaya sendiri Ibu Yanti memberanikan diri memulai pengembangan budidaya sorgum.

Di tahun yang sama Ibu Yanti mewakili Nusa Tenggara Barat berangkat ke Bogor mengikuti Wira Usaha Muda Mandiri dan berhasil mendapatkan juara II tingkat nasional. Semangat mengangkat komoditi sorgum di NTB berhasi membawa Ibu Yanti terpilih menjadi pemenang Satu Indonesia Awards dari Astra. Di tahun 2018 Yant Sorgum menandatangani kontrak kerja sama dengan Astra sebagai pemenang Satu Indonesia Awards. Bantuan modal dari Astra menuntun dan membuka jalan Yant Sorgum bertahan sampai hari ini.

Doc: Facebook Yant Sorgum

Meniti perjalanan sebagai pengusaha sorgum, suka-duka mewarnai perjalanan beliau dalam meniti jati diri menjadi seorang pengusaha tangguh. Tidak hanya melihat manfaat untuk pribadi untuk dirinya ia juga ingin membantu mengangkat derajat para petani. Sampai hari ini Ibu Yanti terus mengepakkan sayap dan memilki binaan petani di lima kabupaten di  Lombok. Bahan baku produk-produk Yant Sorgum sampai hari ini mash berasal dari pasokan lokal yakni para petani binaannya sendiri.

Doc: Facebook Yant Sorgum

Ke depan semoga Nusa Tenggara Barat makin banyak melahirkan sosok inspiratif seperti beliau dan saya pribadi bangga mengenal dan belajar dari perjalanan beliau melalui proses jatuh bangunnya membangun Yant Sorgum. Saya percaya Nur Rahmi Yanti sosok akan dikenang sebagai pejuang pangan alternatif di Lombok.  

Maju terus petani Indonesia! 

Semoga bermanfaat

 

 

 


Post a Comment

0 Comments